Notifications
General

Survei Pilgub Jatim: Risma-Gus Hans Alami Kenaikan Elektabilitas

Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 semakin mendekat, dan suhu perpolitikan di provinsi ini kian memanas. Terbaru, survei yang dirilis oleh salah satu lembaga riset menunjukkan peningkatan elektabilitas pasangan Tri Rismaharini (Risma) dan Gus Hans. Pasangan ini tercatat mengalami kenaikan dukungan yang cukup signifikan, membuat mereka semakin diperhitungkan dalam bursa Pilgub Jatim.

Dalam survei yang dilakukan bulan Oktober ini, pasangan Risma dan Gus Hans mendapatkan dukungan sebesar 32% dari responden, meningkat dari survei bulan sebelumnya yang menunjukkan angka 26%. Lonjakan dukungan ini menunjukkan bahwa pasangan tersebut berhasil memperluas basis pemilihnya di sejumlah wilayah di Jawa Timur, terutama di kawasan perkotaan dan daerah-daerah dengan populasi muda.

Peningkatan elektabilitas Risma dan Gus Hans dikaitkan dengan popularitas Risma sebagai mantan Wali Kota Surabaya yang banyak meninggalkan kesan positif di mata masyarakat. Selama menjabat, Risma dikenal dengan kebijakannya yang pro-rakyat, terutama di bidang lingkungan, kesehatan, dan pendidikan. Sosoknya yang tegas, dekat dengan masyarakat, dan komitmen terhadap pelayanan publik dianggap mampu membawa perubahan positif bagi Jawa Timur. Risma juga dinilai sukses meraih simpati dari masyarakat Jawa Timur, yang menilai kepemimpinannya selama di Surabaya sebagai contoh sukses yang bisa diterapkan di provinsi ini.

Gus Hans, yang merupakan tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), juga memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat Muslim Jawa Timur. Dengan latar belakangnya sebagai tokoh agama, Gus Hans dikenal sebagai sosok yang moderat dan mendukung toleransi. Keterlibatan Gus Hans dalam Pilgub ini memberikan keuntungan tersendiri, terutama bagi pasangan Risma-Gus Hans untuk mendapatkan dukungan dari basis pemilih di kalangan santri dan kaum nahdliyin yang memiliki jumlah besar di provinsi ini. Keberpihakannya pada nilai-nilai agama dan tradisi lokal juga dinilai sebagai faktor yang memperkuat daya tarik pasangan ini di mata pemilih tradisional.

Pengamat politik Universitas Airlangga, Dr. Wahyu Susilo, menyatakan bahwa peningkatan elektabilitas pasangan Risma-Gus Hans mencerminkan perubahan peta politik di Jawa Timur yang kian dinamis. Menurutnya, kehadiran Gus Hans sebagai pasangan Risma merupakan langkah strategis, mengingat basis pemilih di Jawa Timur masih sangat terpengaruh oleh unsur keagamaan dan kultur tradisional. Kombinasi antara Risma yang berlatar belakang teknokrat dan Gus Hans yang merepresentasikan tokoh religius menciptakan perpaduan yang kuat dan dianggap sebagai representasi dari aspirasi masyarakat yang beragam di Jawa Timur.

Namun, meskipun Risma-Gus Hans menunjukkan peningkatan elektabilitas, persaingan dalam Pilgub Jatim masih sangat ketat. Pasangan lain, seperti Emil Dardak dan kandidat lainnya, juga memiliki dukungan yang kuat, terutama di daerah-daerah tertentu yang merupakan basis kekuatan mereka. Survei ini juga menunjukkan bahwa sekitar 20% responden masih belum menentukan pilihan, yang artinya masih ada peluang besar bagi setiap pasangan untuk merebut dukungan.

Tim kampanye Risma-Gus Hans mengaku optimistis melihat hasil survei ini dan menyatakan akan terus meningkatkan kerja-kerja kampanye mereka di berbagai daerah. Mereka akan fokus pada kampanye yang mengedepankan program-program pro-rakyat, seperti pembangunan infrastruktur, pelayanan kesehatan yang lebih baik, serta peningkatan kualitas pendidikan dan ekonomi kerakyatan. Sementara itu, mereka juga berencana untuk lebih aktif dalam melakukan pendekatan dengan masyarakat, terutama di daerah-daerah pedesaan yang belum sepenuhnya tersentuh oleh program-program kampanye mereka.

Sebaliknya, tim sukses dari pesaing Risma-Gus Hans menganggap bahwa hasil survei ini merupakan tantangan yang harus dijawab dengan kerja keras. Mereka mengaku tetap optimis bahwa dinamika politik masih akan terus berubah hingga mendekati hari pemilihan, dan siap untuk menggencarkan kampanye guna menarik pemilih yang belum menentukan pilihannya.

Pemilihan Gubernur Jawa Timur kali ini diharapkan menjadi pesta demokrasi yang penuh dengan gagasan dan program kerja nyata yang dapat membawa perubahan bagi masyarakat. Dengan dinamika yang terus berkembang, publik Jawa Timur menantikan program-program yang akan ditawarkan oleh setiap pasangan, serta kepemimpinan yang mampu menghadirkan kemajuan dan kesejahteraan yang merata di seluruh pelosok provinsi.

Post a Comment
Berita Populer
Scroll to top